REL, Tebing Tinggi – Empat Lawang memiliki budaya khas yang sangat perlu untuk dilestarikan. Dalam rangka melestarikan budaya yang ada di Empat Lawang, Veranita selaku Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang mengatakan akan giat melestraikan Budaya yang ada di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, seperti Dhikir dan Sedekah Serabi.
“Ke depannya kita akan semakin giat untuk melestarikan budaya yang ada di Empat Lawang,” kata Vera saat diwawancari Rakyat Empat Lawang di ruang kerjanya, Senin (10/2/2020).
Ke depannya, lanjut Vera, Bidang Kebudayaan akan mengadakan lomba Dhikir se Kabupaten Empat Lawang tepatnya di bulan Februari 2020 ini.
“Rencananya lomba Dhikir ini kita adakan untuk tingkat SMP se Kabupaten Empat Lawang,” ucapnya.
Vera menambahkan, masing-masing kecamatan mengirimkan 1 group untuk mengikuti lomba Dhikir. Dalam 1 group terdiri dari 16 orang.
Tak hanya lomba Dhikir, pada bulan April 2020 mendatang Bidang Kebudayaan akan mengadakan festival Sedekah Serabi.
“Tujuan diadakannya dua event tersebut ialah untuk mengangkat Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang,” tutur Vera.
Terpisah, Vebri Al Lintani selaku Budayawan Sumsel menjelaskan bahwa sejalan dengan perkembangan agama Islam di Empat Lawang, munculah yang namanya Seni Dhikir. Umumnya pada suku-suku atau daerah muncul Kebudayaan semacam Dhikir. Syair Dhikir ini sendiri agak mirip dengan syair Syarofal Anam dari kota Palembang, dan syair Rapai dari Aceh.
“Yang membedakan ialah dari dialek atau kebudayaan setempat,” jelas Vebri dari via telepon.
Seni Dhikir sendiri berisi lebih banyak syair-syair Islami untuk memuji Nabi Muhammad SAW.
lanjutnya, Seni Dhikir di Empat Lawang sudah mulai berkurang. Karena itu perlu langkah-langkah konkret untuk menghidupkan kembali seni Dhikir.
Menurut Vebri, faktor penyebab dari hampir punahnya seni Dhikir yakni dikarenakan pertama karena perkembangan zaman. Kedua, dikarenakan arah pembangunan Kebudayaan secara nasional lebih banyak mengarah ke pembangunan yang bersifat material. Jadi, hampir pembangunan spiritual berkurang, dan arah pembangunan ini juga berpengaruh di daerah.
“Sekarang masyarakat lebih masuk ke seni yang bersifat hedonisme, lebih menghibur semata tanpa ada nilai-nilai ke-Islaman yang menjauhkan diri dari maksiat,” terang Vebri.
Sementara untuk Budaya Sedekah Serabi, menurut Vebri juga harus dilestarikan dan dilakukan dalam acara syukuran di setiap acara pemerintahan, dan acara syukuran masyarakat Empat Lawang.
“Kalau Sedekah Serabi mulai tahun lalu alhamdulillah pemerintah sudah mulai bergerak untuk melestarikannya,” ujarnya. (Mg15)