REL, Empat Lawang – Pelaksanaan pesta demokrasi serentak di seluruh Indonesia pada 17 April 2019 mendatang atau sekitar 10 hari lagi kedepan. Pihak Polres Empat Lawang siaga mengantisipasi terjadinya beberapa pelanggaran tindak pidana yang dapat mengganggu pelaksanaan Pileg dan Pilpres tersebut.
Keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan baik itu sesi pencoblosan maupun saat perhitungan kertas surat suara juga pasca perhitugan jumlah suara sangatlah menjadi fokus perhatian bagi aparat keamanan demi kelancaran ajang pesta rakyat berdemokrasi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi Karyanto saat dibincangi langsung meski menurut prediksi di dalam wilayah hukum Polres Empat Lawang pada Pileg dab Pilpres serentak tersebut.
“Guna mengantisipasi hal tersebut, kita akan menyiagakan pasukan sebanyak 638 pesonel untuk mengamankan setiap TPS saat pemungutan suara digelar,” ungkapnya. Jumat (5/4).
Dirinya menjelaskan lebih jauh bahwa para personel dari satuan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tersebut nantinya akan di sebar ke Sepuluh kecamatan yang ada di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati ini. Rincinya tiap tiap TPS penjagaan ketat aparat keamanan saat pelaksanaan.
“Nah, kita nanti ada 250 personel BKO dari Mapolda Sumsel. Dan daru kita sendiri Polres Empat Lawang sudah menyiapkan sebanyak 388 personel untuk pemilu ini,” jelasnya.
Dirinya juga menerangkan bahwa para personel polri yang akan disiagakan di TPS yang tersebar di Sepuluh kecamatan se Kabupaten Empat Lawang ini, memang diperuntukan jalannya ketertiban serta kesuksesan dalam pelaksanaan pemungutan suara tahun politik yakni tahun 2019.
“Setiap TPS memang harus disiaga kan para personel kita, karena kita tahu bahwa jumlah TPS yang ada di Empat Lawang ada sebanyak 931 TPS. Itu bukanlah jumlah yang sedikit, harus lebih ekstra atau ditingkatkan penyiagaan pengamanannya dan kemungkinan ada yang satu juga ada yang dua personel menjagai TPS kita tempatkan,” urai Eko Yudhi Karyanto.
Menurut Kapolres Empat Lawang yang baru selama kurang lebih Tiga bulan memimpin tersebut. Tingkat kerawanan atau bisa dikatakan menjadi indikasi kerawanan yaitu karena jarak TPS nya cukup jauh.
“Misalkan saja seperti di Talang (pelosok kota, red) dan itu setiap TPS nya yang seperti inilah memerlukan dua orang personel kita. Dan terdata ada empat TPS. Jadi, sudah membutuhkan delapan personil tentunya,” ujarnya.
Hal ini diarenakan, sambung Eko, diujung dalam kawasan wilayang seperti Talang itu cukup jauh jarak tempuhnya dan tidak ada lagi TPS yang berdampingan dengan dia. Artinya, semua itu bukan karena rawan TPS nya, tapi karena rawan menuju jarak tempuh daerah nya yang jauh,” katanya saat dibincangi di ruang kerjanya.
“Jadi, untuk TPS yang dikategorikan rawan pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019 ini karena jarak yang jauh terpisah dari TPS yang lain. Contohnya, lokasi atau letak TPS tersebut berada suatu talang dan tak ada lagi TPS lain disana selain hanya satu TPS itu saja,” tutupnya. (14).